Awal bulan Desember malam itu kembali mempertemukan saya dengan kakek setelah sekian lama tidak pernah bertemu karena perbedaan dimensi ruang dan waktu. Beliau hadir tanpa kata terucap, hanya tatapan sembari menerima jabat tangan sambil tangannya saya cium. Saat itu beliau tengah duduk di kursi depan dan kami para cucunya datang bersamaan lalu menjabat tangannya. Singkat, sangat singkat, tanpa kata namun saya yakin sarat makna.
Pertemuan yang singkat itu membuat saya terbangun dari lelapnya malam. Saya baru menyadari bahwa saya tadi berada dalam alam mimpi bertemu dengan kakek yang sudah lama tidak kami jumpai. Sebenarnya saya sendiri heran kenapa tiba-tiba saya bisa berjumpa kakek semalam, perjumpaan yang sangat singkat, teramat singkat tanpa kata.
Desember tanggal 19, saya berkunjung ke rumah nenek bersama dengan sepupu saya. Rutinitas kami sebagai bagian dari keluarga besar Sumitrodihardjo adalah berkumpul sesering mungkin, menjalin tali kekeluargaan agar kami semakin erat. **kebetulan anggota keluarga besar kami sebagian besar tinggal di Jogja**
Ketika itulah saya menceritakan pada sepupu saya kisah pertemuan singkat saya dengan kakek. Dari situlah kami kemudian berinisiatif untuk mengunjungi makam kakek.
Makam kakek letaknya tidak jauh dari rumah nenek, kurang lebih hanya 500meter. Waktu itu saya bersepeda, sedangkan sepupu saya memboncengkan nenek dengan sepeda motornya. Rintik hujan (gerimis) mengiringi perjalanan kami. Ketika tiba di makam, kami berdoa. Mendoakan kakek dan kembali mengingat akan kematian yang bisa datang kapan pun di mana pun kita berada. Kematian yang terus mengintai kita dalam kondisi dan situasi apapun.
Makam itu sepi, hanya kami bertiga disitu, berdoa dan membersihkan makam dari dedaunan kering yang berjatuhan. Ada satu hal yang tidak kami sangka, pada makam kakek tercantum tanggal dimana kakek meninggal. Ternyata tanggal 20 Desember 2004. Itu berati adalah kami datang ke makam 1 hari sebelum tanggal meninggalnya kakek. Ya, hari ini 20 Desember 2010 tepat 6 tahun sudah kakek tiada berada dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda dengan kami.
Kakek, meskipun kau telah tiada lama meninggalkan kami, kami akan tetap dan terus mengingat dan mengenangmu. Mendoakanmu agar kau bahagia di alam sana, diterima di sisi Alloh SWT dan kelak menjadi penghuni surga. amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar